Subscribe

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Jumat, 08 Mei 2009

Bergulat Dengan Buaya

SIMPANGRIMBA - Lagi, Buaya sungai mengganas. Setelah Taufik (28) warga Kampung Stasiun Desa Sukabiru Kecamatan Jebus nyaris tewas diseret buaya pekan lalu, Sabtu (2/5) giliran Durani (50) harus berjuang keras melawan reptil buas dimuara Sungai Bangka Kota, Simpangrimba.

Peristiwa yang hampir saja merenggut jiwa warga Bangka Kota ini terjada disaat korban bersama putranya, Bambang (17) hendak mengangkat jaring yang dipasang di muara sungai.
Keduanya pergi menyusuri sungai menggunakan perahu sekitar pukul 16.00 WIB. Tiba ditempat yang dituju, Durani dan Bambang yang sehari-harinya sebagai Nelayan ini heran melihat jaringnya sudah tidak beraturan lagi.

Durani yang tidak pernah terpikirkan akan berjumpa apalagi diterkam buaya, dengan tenang turun ke sungai. Ketika hendak menarik jaring, Durani tersentak kaget. Seekor Buaya yang cukup besar tiba-tiba menyambar tangan kanannya. Dengan ganasnya, buaya itu menghempaskan tubuh Durani kedalam sungai.

Pria setengah baya itu berusaha untuk melawan. Pertarungan begitu sengit didalam air antara Durani dan Buaya. Sedangkan Bambang (anak Durani) yang ketakutan, tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu sang Ayah yang sedang memperjuangkan jiwanya didalam sungai, dia hanya bisa menonton pergulatan tersebut, sambil berdoa agar sang ayah selamat.

Setelah hampir setengah jam bergulat dengan buaya Sungai Bangka Kota ini, akhirnya Durani pun terlepas dari cengkraman binatang buas itu, melihat sang Ayah sudah terlepas, Bambang langsung bergegas memberikan pertolongan kepada sang ayah dan Durani pun dibopong kedarat dan dibawa pulang.

Durani harus mendapat perawaatan medis karena luka ditangan kanannya sangat parah, sedikitnya ada 25 jahitan untuk menutup luka karena gigitan buaya sungai tersebut. Tak hanya itu, tangan kanan korban pun patah karena hempasan buaya yang mencoba melumpuhkan Durani dimuara sungai.

"Bukan kekuatan saya, tetapi karena nasib saya masih baik dan diberkati yang maha kuasa, sehingga meski sudah ditangkap buaya, saya masih bisa melawan dan bisa selamat. Syukur Alhamdullilah saya masih selamat meski tangan saya luka dan patah", ungkap Durani.

Durani tampaknya harus lama berdiam diri dirumah. Tangan kanannya yang patah serta terluka, membutuhkan waktu yang agak panjang untuk memulihkannya kembali. Maka sempat terbayang oleh Durani akan kesulitan hidup rumah tangga yang akan dialaminya selama tidak melaut. Karena selama ini keluarganya hanya tergantung dengan hasil laut.

"Selama ini hidup keluarga hanya bergantung dari hasil laut, dan kalau saya tidak melaut, kasihan dengan anak dan istri saya. Saya sendiri masih trauma ke sungai atau kelaut, masih terus terbayang. Tetapi saya tetap yakin, Yang di Atas yang mengatur hidup dan matinya saya", Ungkap Durani.

Sedangkan Camat Simpangrimba-Gatot meminta warganya meningkatkan kewaspadaan saat beraktifitas disekitar sungai. (j2)

Sumber : Bangka Pos

2 komentar:

  1. Bagus bro infonya, sukses yah...

    BalasHapus
  2. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus